13 Ide Parfum Buat Remaja
Kebanyakan ABG Indonesia (syukurnya) masih berbahagia dengan cologne atau body spray yang berkutat pada harga sepuluh ribu rupiah. Namun, jika kamu (kalau kamu merasa dirimu ABG) memutuskan untuk memanjakan diri atau membelikan parfum untuk adik yang masih ABG, berikut ini beberapa pilihan saya yang mungkin bisa jadi alat bantu berburu parfum di gerai parfum. Hanya jangan lupa cium dulu wanginya sebelum memutuskan membeli.

HARIAN
Remaja selalu diasosiasikan dengan bau buah (fruity) atau campuran floral-fruity. Parfum jenis ini membuat pemakainya merasa segar, berjiwa muda dan polos. Meskipun demikian, parfum dengan note air (marine) dan musk juga cukup punya banyak penggemar di kalangan muda.

Anggaran terbatas:

Anggaran tak terbatas:

ACARA KHUSUS

Selain bergosip, berbelanja bersama, acara rebutan cowok, ada kalanya mereka ingin menghadiri pesta ulang tahun teman, prom night. Untuk acara khusus tersebut:

Anggaran terbatas:

Anggaran tak terbatas:

Labels: , , , , , , , ,


Semerbak Mewangi Wednesday, March 26, 2008; 9:53 PM
|
Givenchy Very Irresistible for Men
Terus terang, tidak banyak parfum cowok yang saya sukai. Bagi saya, parfum cowok kebanyakan sama saja. Kalau nggak woody, aquatic atau yang kesannya pahit. Karena itu ketika Givenchy Very Irresistible meluncurkan versi untuk cowok, saya malah jadi penasaran. Very Irresistible yang cewek itu sangat sangat manis dan bisa bikin orang kena diabetes sementara versi Sensualnya punya note (apalagi kalau bukan) spicy. Jadi seperti apa yang versi cowok?


Tentu saja parfum gourmand untuk cowok. Grapefruit peel, mint, sesame seed, mocha, hazelnut wood, dan Virginia cedar. Nah ini baru unik. Menurut blog Now Smell This, tidak banyak parfum gourmand untuk cowok. Hasilnya? Pertama kali saya menciumnya, saya sudah jatuh cinta. Very Irresistible for men dibuka dengan wangi yang manis dan perlahan-lahan mengeluarkan hawa spicy ketika mengering. Saya membayangkan sosok pria sukses, metroseksual, elegan, dan aman secara finansial. Dia adalah tipe cowok matang, tenang, tapi ketenangannya itu yang memikat perempuan. Bahkan, ia tidak perlu melakukan banyak hal untuk menarik perempuan.


Very Irresistible for men mungkin bukan untuk semua laki-laki. Beberapa reviewer cowok di internet sepertinya tidak terlalu menyukainya, mungkin karena kesannya yang kurang jantan. Tapi sebenarnya apa ukuran kejantanan laki-laki di era modern ini?


Bagi saya, Very Irresistible for men justru yang paling berkarakter dibandingkan versi cewek ataupun sensual. Ia bukanlah parfum cowok yang standar, tapi tidak keluar dari mainstream parfum cowok. Saran saya, kalau Anda perempuan dan ingin memberikannya pada suami atau pacar Anda, pastikan hanya ada Anda yang didekatnya. Anda nggak mau kan mendadak muncul cewek-cewek yang nempel seperti perangko?


PS: Biarpun saya sangat sangat suka pada parfumnya, saya benci iklannya. Yang kelihatan bagus di situ cuma Liv Tyler dan parfumnya.


Notes : Grapefruit peel, mint, sesame seed, mocha, hazelnut wood, dan Virginia cedar
Klasifikasi : Aromatic / Gourmand
Daya Tahan : tergantung chemistry, ada yang bilang 3 jam, ada yang tahan seharian.

Cocok Untuk: Oom ganteng dan sukses
Wangi Serupa: katanya mirip Thierry Mugler Angel for men. Nah sekarang saya malah penasaran.

Labels: , , , , ,


Semerbak Mewangi Monday, March 24, 2008; 12:31 AM
|
Burberry London
Jika hari memiliki parfum, maka tidak diragukan lagi, Burberry London pantas mendapat jatah hari Senin pagi kelabu. Atau setidaknya pagi-hari-mendung-menggantung-namun-Anda-dipaksa-pergi- ke-kantor-untuk-menghadiri-meeting-atau-Anda-akan-digantung.
Saat saya menciumnya untuk pertama kali, saya merasa Burberry London itu kecut. Bukan, hmm.. mungkin kata asam lebih tepat. Lebih lama lagi, saya mencium bau bunga peony dan melati yang terkesan anggun dan feminim. Dan di akhir, saya mencium bau yang lembut seperti bedak. Secara keseluruhan, saya mendapatkan kesan yang feminim, anggun, tapi juga konservatif, kaku dan formal. Apakah itu gambaran yang diinginkan Burberry tentang London?
Kalau iya, Burberry London sebaiknya tetap berada di ruangan kantor, dan tidak untuk dipakai di luar kantor. Memang baunya unik, bahkan saya suka mencium ending notenya yang kebedak-bedakan itu (bukan kebadak-badakan). Tapi lebih lama lagi memakai Burberry London, saya merasa seperti stereotip ibu-ibu penjaga perpustakaan: rambut diikat ke atas, kacamata tebal, dan siap menimpuk mahasiswa berisik.
NB: Saya sangat suka pada konsep iklannya hingga saya memasangnya sebagai wallpaper komputer saya. Tuh, kan. Saya nggak jahat-jahat amat.
Notes : Mawar, clementine, dan honeysuckle (top notes). Tiaré flower, peony dan melati (middle notes). Sandalwood, musk dan patchouli (base notes)
Klasifikasi : Floral Woody
Daya Tahan : 6 jam
Cocok Untuk: Ibu-ibu kantoran
Wangi Serupa: ? (belum nemu. Ada ide?)

Semerbak Mewangi Tuesday, March 18, 2008; 12:54 AM
|
Parfum Baru: Oriflame Amethyst Fatale
Saat saya masih polos, berkantong cekak dan belum mengenal indahnya dunia wewangian, saya selalu mengenakan parfum keluaran Oriflame. Mulai dari Delice, Life Circle, Aromabliss, hingga Northern Light yang merupakan favorit saya. Meski demikian, ada satu garis merah yang bisa saya tarik dari parfume keluaran Oriflame, mereka enak dipakai, tapi kurang tahan lama dan gampang terlupakan. Bahkan, tidak ada satupun parfum Orfilame yang terekam indah di memori saya kecuali Northern Light (karena waktu itu saya berada di posisi harus menghabiskannya).

Karena itu, ketika Oriflame meluncurkan parfum barunya, saya sulit untuk bersikap optimis (apalagi setelah parfum terakhir Oriflame, Divine Sensual, berbau seperti obat batuk).

Dari kompas.com:

Amethyst Fatale dicipta oleh ahli parfum asal Prancis Jean Jacques. Ia terinspirasi oleh kesan sensual dan misterius alami dari batu berwarna ungu amethyst. Untuk parfum tersebut, wangi chypre dituangkan ke dalam aroma yang telah dimodernisasi melalui proses yang disebut crystalline musk notes. Sesuai warna amethyst, parfum itu hadir dalam kemasan botol gelas berwarna ungu yang mewah.

Dari Inilah.com:

Keunikannya, Amethyst Fatale mengalami tiga kali perubahan aroma sejak disemprotkan hingga beberapa jam kemudian.
Tiga tahap perubahan tersebut antara lain top layer yang terdiri dari wewangian red berries, rose
wood, dan white pepper. Middle layer yang terdiri dari rose essence, orris, dan white musk. Sedangkan tahap paling akhir yaitu bottom layer terdiri dari wewangian patchouly, amber, dan white sandalwood.


Unik? Bukannya semua parfum begitu? Selalu ada top notes, middle dan bottom? Jadi, di mana uniknya? Ngomong-ngomong soal unik juga, dengan sedikit search di basenotes, saya menemukan bahwa bau top notesnya Amethyst Fatale sama dengan middle notes Carolina-nya Carolina Herrera. Carolina sendiri juga nggak unik lantaran dibilang mirip dengan Chanel Chance dan Coco Mademoiselle. Sedangkan bottom layernya mengingatkan saya pada Sensual Amber-nya Bath & Body Work. Bagaimana dengan botolnya sendiri? Hmm, silahkan nilai sendiri. Mirip nggak dengan Armani Code?

Update: akhirnya saya berhasil mendapatkan testernya dari teman saya, pengedar Oriflame di kantor. Kesan pertama dia sebagai pengedar adalah, "baunya ngingetin gue sama jamu temulawak nenek gue." Ternyata dia malah lebih sadis dari saya. Saya kemudian dapat kesempatan untuk mengoleskan testernya ke jemari saya. Saya mengerti kalau kemudian dia bilang seperti jamu temulawak. Akan tetapi, saat mengering, Amethyst menjadi lebih enak dan keluar mawar yang bernuansa powdery. Tak lama kemudian, bottom layernya keluar. Bottom layernya juga bagus, kok. Secara keseluruhan, ini parfum yang lumayan bagus untuk dipakai emak-emak kondangan di malam hari. Cuma sayang, daya tahannya tidak sekuat yang dikatakan. Tiga jam dan woof! parfumnya pergi bersama selesainya acara kondangan.

Labels: , , , , , , ,


Semerbak Mewangi Monday, March 17, 2008; 12:23 AM
|
Parfum Baru: Kylie Minogue Showtime
Pop star diva dari Australia, Kylie Minogue kembali meluncurkan parfum terbarunya, Showtime. Dengan tag line: "The World Is Your Stage", Showtime mengusung dua jenis parfum, Eau de Toilette yang fruity floral dan Eau de Parfum yang fruity oriental untuk malam hari.

Kylie Minogue Showtime Eau de Toilette dikatakan sebagai, "sebuah coktail strawberry, loganberry, blackcurrant yang direngkuh dalam pelukan mawar, freesia biru, lilac dan bunga tiare flower dan berbaur dengan sweet liquorice. Semua keindahan ini diimbangi oleh rosewood, white musk dan praline-vanilla accord.”

Sementara Showtime EDP dikatakan sebagai, "Showtime yang lebih manis, lebih berani, dan bernada fruity oriental, dengan penekanan pada sensualitas dan daya tarik yang kuat. Top notenya adalah perpaduan cranberry, strawberry dan blackcurrant yang harmonis, didukung oleh heliotrope, dan didukung oleh notes yang rich seperti creamy toffee, exotic woods dan vetiver."

Showtime akan tersedia dalam ukuran 30, 50 and 75 ml.

Hmm... saya bukan penggemar parfum jenis fruity floral dan belum pernah mencium parfumnya Kylie. Tapi membaca notenya saja rasanya sudah membuat saya sakit gigi. Beberapa netter menyebutkan persamaan parfum Kylie ini dengan Aquolina Pink Sugar. Tapi karena saya belum pernah mencium Pink Sugar, saya tidak bisa berkomentar banyak.

Labels: , , ,


Semerbak Mewangi Friday, March 14, 2008; 9:33 PM
|
Emporio Armani Diamonds
Kata orang, jangan pernah menilai buku dari covernya. Begitu juga dengan parfum. Jangan pernah menilai parfum dari botol parfumnya (saya selalu jatuh cinta pada botol yang cantik tanpa memandang bulu isinya dan saya berakhir pada Lolita Lempicka... beuh!), warna parfumnya, apalagi dari model iklannya (terutama saat Jonathan Rhys Meyer jadi model Hugo Boss... oh my)

Anyway, balik lagi ke Diamonds. Saya nggak suka botol diamond. Bentuknya kurang anggun, bahkan kalah anggun dengan botol-parfum-model-berlian seperti YSL Baby Doll, Mango Delirium, atau Chopard Wish. Bahkan parfum Britney paling anyar, Believe, lebih pantas diculik Armani dan dikasih label Diamonds di atasnya. Ditambah lagi anak-anak MUA kayaknya nganggap baunya biasa saja. Bahkan, terlalu biasa untuk kelas Armani.

Akan tetapi, ketika suatu siang saya mampir ke toko parfum langganan saya, saya tidak bisa menolak godaan untuk mencium Diamonds. Sedikit cium di botolnya saja, insting saya sudah berteriak, "Oh.. my... kantong gue bolong lagi, deh!" Rencana membeli miniatur berakhir dengan Diamonds di tangan.


Diamonds adalah sebuah keanggunan yang terbungkus dengan manis. Saat pertama kali menyemprotkannya ke leher saya, saya tidak bisa menciumnya. Aneh, pikir saya. Hal serupa tidak pernah terjadi pada parfum lain. Baunya mulai terasa saat saya berada di ruangan AC atau khusus saya semprotkan di pergelangan tangan saya.

Kata perfume makernya, Diamonds itu "like a rose you want to eat". Hmm.... kamu pernah ingin makan mawar? Saya sih tidak. Dan saat saya menciumnya, saya juga nggak ingin memakannya, kok. Di kulit saya, Diamonds itu seperti Vera Wang Women + Gourmand. Dia cantik, tapi juga memiliki note yang manis. Untungnya tidak semanis Vera Wang Princess atau Miss Dior Cherie.

Secara keseluruhan, Diamonds enak untuk dipakai. Tidak istimewa atau berbeda jauh dengan parfum gourmand yang ada, tapi wearable. Kalau kamu suka gourmand yang lembut seperti Estee Lauder Pleasure Delight, yang ini patut untuk dicoba. Tapi, jangan berharap pada daya tahannya. Di saya, Diamonds hanya seperti penari balet yang dengan anggun masuk ke dalam panggung lalu menyelip diam-diam ke belakang.

Notes : Lychee, Raspberry, Freesia, Muguet, Rose, Vanilla, Patchouli, Cedar, Vetiver

Klasifikasi : Floral Fruity (katanya... menurut saya sih Floral Gourmand)
Daya Tahan : 3-4 jam
Cocok Untuk: Harian, Kantoran, Pacaran
Wangi Serupa: Estee Lauder Pleasure Delight (mendekati)

Labels: , , ,


Semerbak Mewangi Wednesday, March 12, 2008; 10:02 PM
|
Parfum Serupa Tapi Tak Sama...
Sejumput daftar parfum yang mengingatkan saya pada....

Konon kabarnya di dunia ini sudah tidak ada yang original lagi, termasuk parfum. Nggak heran kalau banyak parfum yang mirip satu sama lain atau bahkan sama persis. Kalau kata copycat terlalu kasar, kita menyebutnya dengan kalimat, “parfum yang mengingatkan saya pada parfum ***”

Akan tetapi, apakah kita perlu menghinadinakan parfum 'copycat'? Di satu sisi, sebagai konsumen kita menginginkan sesuatu yang original. Di sisi yang lain, manusia pada dasarnya suka pada kestabilan. Kalau dari dulu saya sudah cocok, untuk apa saya coba parfum yang lain? Dan di sisi yang lain lagi (mungkin ini yang paling penting), manusia punya keterbatasan dana.

Nggak heran kalau kemudian banyak yang ngomong, “eh ada nggak parfum yang kayak *** tapi harganya lebih murah?” Berbekal itu, saya mencoba mengembara di internet, mengubek pandangan orang-orang akan parfum yang dianggap mengingatkan pada, mirip, atau bahkan nyontek habis. Nggak semuanya saya cantumkan karena banyak di antaranya yang tidak masuk ke Indonesia. Saya juga menambahkan beberapa 'temuan' saya.

Ini daftarnya.

Burberry London = Jeanne Arthes Sultane
Calvin Klein Be = Eau de Cartier
Calvin Klein Eternity For Men = Victoria's Secret Very Sexy for Men
Calvin Klein Obsession = Cartier Must de Cartier, Liz Claiborne Spark (+ Caramel )
Calvin Klein Obsession Night For Men = Gucci Rush For Men
Calvin Klein One = Creed Silver Mountain Water, Yohji Yamamoto (tanpa rubber notes), Poeme, Gucci Accenti, Gabrielle Sabatini (+ amber)
Chanel Chance = Carolina by Carolina Herrera, Sonia Rykiel
Chanel Coco Madamoiselle = Jessica McClintock Silk Ribbons
Christian Dior Dolce Vita = Rochas Femme (reformulated)
Christian Dior Addict = Rochas Absolu, XOXO Heartbeat
Christian Dior Forever and Ever = Lancome Miracle, Paris Hilton Just Me
Christian Dior Hypnotic Poison = Jeanne Arthes Guipure & Silk
Clinique Happy = The Body Shop Cassis Rose
Creed Spring Flower = Tommy Girl
DNKY Be Delicious = Soul by Liz Claiborne, Bath & Body Works White Cherry Blossom
D & G Light Blue = Moschino I Love Love = Mugler Cologne
Emporio Armani Aqua di Gio for Men = Bvlgari Aqua, Paris Hilton Just Me Man
Emporio Armani Sensi = Yves Saint Laurent Cinema
Emporio Armani She = Victoria Secret's Dream Angels Heavenly, Liz Claiborne Curve Crush
Escada Moon Sparkle = Britney Spears Midnight Fantasy
Estee Lauder Knowing = Paloma Picasso
Givenchy Hot Couture No. 1 EDP = Boucheron Initial
Gucci Rush = Cacharel's Eden
Narciso Rodriguez = Sarah Jessica Parker Lovely, Ralph Lauren Style
Paris Hilton = Escada Rockin' Rio, J. Lo's Live Luxe, Ralph by Ralph Lauren
Sarah Jessica Parker Covet = Ralph Lauren Safari
Sarah Jessica Parker Lovely = Jeanne Arthes Jeanne (kalau yang ini copy cat banget)
Thierry Muegler Angel Innocent = Estee Lauder Pleasure Delight, Chopard Wish
Thierry Mugler Angel = Chopard Wish, Lancome Miracle Forever, Jeanne Arthes C'est La Femme
Vera Wang Princess = Lalique Flora Bella
Yves Saint Laurent Baby Doll = Yves Saint Laurent In Love Again
Yves Saint Laurent Opium = Estee Lauder Cinnabar

Sumber:
http://www.makeupalley.com/user/notepad/LittleGnome/
http://perfumeoflife.org/index.php?showtopic=3654&st=0

Labels: , ,


Semerbak Mewangi Tuesday, March 11, 2008; 9:18 PM
|
Calvin Klein Euphoria Blossom
Awal pertemuan saya dengan Euphoria bukanlah awal yang bagus. Mungkin karena saya nyaris tergelepar di lantai karena bau super kuatnya atau mungkin karena baunya yang mengingatkan saya pada bos-perempuan-yang-bitchy. Kalau kamu punya bos perempuan yang tega memberikan pekerjaan penting lima menit sebelum jam pulang (padahal kamu punya janji dengan dokter gigi), mungkin parfum ini bisa jadi pilihan.

Karena itu, ketika saya berkenalan dengan adiknya, Euphoria Blossom, saya tidak menaruh banyak harapan. Ah paling-paling cuma dikurangi kerasnya aja.

Saya kemudian terkejut ketika Euphoria Blossom sungguh berbeda dengan kakaknya. Ibaratnya, Euphoria adalah si Bawang Merah dan Blossom adalah si Bawang Putih. Yang satu otoriter, yang satu lembut, manja, dan menggoda (halah... dangdut banget).

Blossom dibuka dengan bau standar enak (kurang lebih setipe sama J'adore). Saya nggak tahu apa, tapi di situsnya ditulis kumquat, dewy green accord, dan pomegrate. Begitu mengering, bau spicy-nya mulai keluar. Bukan spicy yang nyegrok tapi lebih ke arah anggun dan modern. Mungkin bau anggreknya yang bikin Blossom terasa anggun. Diakhiri dengan gabungan blond wood, white amber serta frosted sheer musk yang bikin Blossom sophisticated.
Secara keseluruhan, saya amat menyukai Euphoria Blossom (kecuali bentuk botolnya yang aneh menurut saya). Kalau saya ditodong untuk memilih signature perfume sekarang juga, saya akan mengambil Blossom.
Notes : Kumquat, Dewy Green Accord, Pomegrate, Orchid, Lotus, Pink Peony, Blond Wood, White Amber, Frosted Sheer Musk.
Klasifikasi : Oriental Flowery
Daya Tahan : Seharian (di ruangan AC)
Cocok Untuk: Harian, Kantoran, Pacaran
Wangi Serupa: ? (belum nemu. Ada ide?)

Labels: , , , , , , ,


Semerbak Mewangi Tuesday, March 4, 2008; 12:18 AM
|
Tentang Saya
Minyak Nyong Nyong hanyalah pecinta wewangian biasa, bukan pakar parfum apalagi penjual minyak nyong nyong. Sehari-hari, ia bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan nasional. Di waktu luang, ia suka membaca buku, menulis, mencoba parfum baru (termasuk yang palsu), serta mengumpulkan miniatur parfume. Sampai sekarang niat mencium bau minyak nyong nyong belum juga kesampaian. Parfum kesukaannya antara lain Christian Dior's J'adore, Vera Wang, Calvin Klein's Euphoria Blossom, dan Sarah Jessica Parker's Lovely.

Sedang Memakai: Armani Diamonds

mail the cat
It's My Multiply

Tentang Kamu



Biang Wangi Lain

Sebelumnya...

Terima Kasih
Tata Letak: Blurrz
Sumber: Pootato; Portfelia

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia
Lifestyle Blogs - BlogCatalog Blog Directory Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com
blog-indonesia.com
Indonesia To Blog -Top Site

INDONESIA BLOG DIRECTORY