
Burberry The Beat adalah salah satu parfum yang paling saya tunggu tahun ini. Mungkin karena saya sedang suka-sukanya dengan kotak-kotaknya Burberry (bahkan saya sedang mencari seprai dengan motif Burberry) atau mungkin juga karena setahu saya Burberry belum pernah mengeluarkan parfum yang kesannya anak muda sekali. Meski diberitakan Burberry The Beat diilhami dari musik Kasabian, Dirty Pretty Things, Razorlight, the Arctic Monkeys and The Fratellis dan menggambarkan rasa yang sangat British (Ceylon tea, iris accord, and bluebell), lupakan itu semua. Anda mau mendapatkan parfum yang bagus, bukan musik.
Ketika pertama kali membuka botol mininya, saya mendapatkan serangan alkohol (citrus?) dadakan. Untungnya, serangan itu tidak gencar. Perlahan, The Beat mulai menampilkan sosok aslinya. Mungkin di sinilah bau teh, iris dan bluebell yang diagungkan Burberry bermain. Yang jelas hasilnya adalah bau bunga yang berbaur enak dengan bau teh. Pergerakan antara top note dan middle note tidak terlalu drastis, bahkan mungkin sulit dibedakan. Yang jelas, saat turun ke
basenote, rasa manis ini membaur menjadi kayu-kayuan yang hangat. Membuat The Beat feminim dan pada saat yang bersamaan sedikit maskulin.
Secara keseluruhan, saya menyukai The Beat. Di tengah-tengah trend parfum super manis yang akhir-akhir ini saya cium, The Beat menampilkan sesuatu yang beda. Memang baunya tidak luar biasa original ataupun menggemparkan, tapi saya suka bagaimana The Beat cocok untuk perempuan yang ingin feminim, tapi tidak terlalu feminim.
Perempuan The Beat adalah perempuan yang memiliki jiwa maskulinitas. Ia perempuan modern yang suka beraktivitas dan bahkan tidak keberatan 'mencuri' parfum laki-laki. Pemakai The Beat tidak harus muda, tapi yang penting berjiwa muda. Persis seperti image Agyness Deyn yang menjadi model Burberry The Beat ini.
The Beat bukanlah parfum yang menonjol atau menarik perhatian orang. Ia tidak membuat orang merasa nyaman ataupun membuat seseorang merasa sedang memakai parfum, kecuali ia sibuk menciumi pergelangan tangan saya. Di dalam ruangan berAC, The Beat berlaku seperti iklannya, menari-nari dan kemudian menyelinap pergi. Tapi jangan khawatir, ia akan kembali lagi. The Beat tahan menari-nari selama satu hari penuh. Bahkan jika dipakai di luar ruangan, Anda tidak perlu khawatir The Beat berubah menjadi minyak nyong-nyong.
Burberry The Beat dibuat oleh perfumer Dominique Ropion (Frederic Malle Carnal Flower, Givenchy Amarige), Olivier Polge (Viktor & Rolf Flowerbomb) dan Beatrice Piquet (Lalique classic). Notes dalam The Beat adalah bergamot, mandarin, Ceylon tea, cardamom, pink pepper, bluebell, iris, white musk, vetiver dan cedarwood.
Labels: Bluebell, Burberry, Iris, Tea, The Beat