Setelah Givenchy Very Irresistible yang segar dan menggoda tapi tetap anggun dan feminim, bagaimana dengan Givenchy Organza dan Amarige?
Pertama kali, saya mencoba Organza, saya teringat pada satu merk bedak yang beredar di Indonesia. Nggak ingat apa, yang jelas bedak itu emang baunya seperti parfum. Bukannya nggak enak, tapi karena mengingatkan pada bau bedak itu, level Organza jadi turun deh.
Sedangkan untuk Amarige, baunya kuat banget. Sekali semprot aja, baunya udah menyebar ke satu mobil. Jauh lebih kuat dari Organza dan Very Irresistible. Bikin saya pengen cepat-cepat menghapus saja.
Soal daya tahan, dua-duanya sama tahan lama. Seharian di kantor, juga nggak habis-habis baunya. Berbeda dengan VI yang base notenya beda banget dengan note awal, Amarige dan Organza cenderung sama. Hmm....
Dua-duanya parfum buat emak-emak atau ibu-ibu kantoran. Cuma kalau Organza mengingatkan kita pada ibu-ibu berkelas, anggun, dan ramah, Amarige mengingatkan pada ibu-ibu pejabat yang rame, tukang gosip dan suka belanja barang bermerk di luar negeri.
Givenchy Organza
Notes : honeysuckle, gardenia, ylang-ylang, vanilla, nutmeg, sandalwood
Klasifikasi : Floral
Daya Tahan : sekitar 8 jam
Cocok Untuk: Kantor, Pesta
Givenchy Amarige
Notes : violet, mimosa, soft sweet spices, orange flowers, citrus, melons, peaches, plums
Klasifikasi : Floral Oriental
Daya Tahan : sekitar 8 jam
Cocok Untuk: Pesta, Kantor, Nekan ibu-ibu Dharma Wanita yang lain. Labels: Amarige, Floral, Givenchy, Organza, Oriental
Minyak Nyong Nyong hanyalah pecinta wewangian biasa, bukan pakar parfum apalagi penjual minyak nyong nyong. Sehari-hari, ia bekerja sebagai editor di sebuah penerbitan nasional. Di waktu luang, ia suka membaca buku, menulis, mencoba parfum baru (termasuk yang palsu), serta mengumpulkan miniatur parfume. Sampai sekarang niat mencium bau minyak nyong nyong belum juga kesampaian. Parfum kesukaannya antara lain Christian Dior's J'adore, Vera Wang, Calvin Klein's Euphoria Blossom, dan Sarah Jessica Parker's Lovely.
